tag:blogger.com,1999:blog-1052080426162584182024-03-08T15:31:07.200+08:00Sat Binmas Polres GowaMelindungi, Mengayomi, dan Melayani MasyarakatAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05560024922299696820noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-105208042616258418.post-71728913201290610402013-01-16T12:54:00.000+08:002013-01-16T12:54:02.071+08:00Tentang Polri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helevtica, Verdana, san-serif; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19px; margin: 0px; orphans: 2; padding: 0.5em 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
Tentang Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukanlah untuk menjadikan institusi yang tertutup dan berjalan serta bekerja sendiri, namun tetap dalam kerangkan ketata negaraan dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam. Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan perubahan-perubahan melalui tiga aspek yaitu:</div>
<ul style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helevtica, Verdana, san-serif; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19px; margin: 0px; orphans: 2; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<li style="background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://www.polri.go.id/images/img_default/bullet1.png); background-position: 0px 9px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-color: rgb(214, 214, 214); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 10px;">Aspek Struktural: Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian dalam Ketata negaraan, organisasi, susunan dan kedudukan.</li>
<li style="background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://www.polri.go.id/images/img_default/bullet1.png); background-position: 0px 9px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-color: rgb(214, 214, 214); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 10px;">Aspek Instrumental: Mencakup filosofi (Visi, Misi dan tujuan), Doktrin, kewenangan,kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek.</li>
<li style="background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://www.polri.go.id/images/img_default/bullet1.png); background-position: 0px 9px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-color: rgb(214, 214, 214); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 10px;">Aspek kultural: Adalah muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional.<span class="Apple-converted-space"> </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Berkenaan dengan uraian tugas tersebut, maka Polri akan terus melakukan perubahan dan penataan baik di bidang pembinaan mau pun operasional serta pembangunan kekuatan sejalan dengan upaya Reformasi. </li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05560024922299696820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-105208042616258418.post-37747912568693352532013-01-16T12:32:00.000+08:002013-01-16T12:54:25.074+08:00Sejarah Polri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Lahir, tumbuh, dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia Pertempuran 10 Nopember 1945.di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar.alam menciptakan keamanan dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK. Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang di tempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05560024922299696820noreply@blogger.com